TEMPO.CO, Jakarta - PT Pindad (Persero) telah bersiap memproduksi mobil listrik jika kelengkapan aturan sudah tersedia. Untuk mengembangkan mobil listrik, perusahaan pelat merah ini menggandeng Weichai Holding, perusahaan milik negara Cina.
Direktur Utama PT Pindah (Persero) Abraham Mose mengatakan bahwa perseroan telah lama menggeluti motor listrik sebagai penggerak pada kereta listrik. Pengalaman dan fokus perseroan pada electric powertrain akan menjadi modal utama untuk mengembangkan mobil listrik.
"Untuk mobil listrik pun kami sudah punya prototipe. Pengalaman kami dari kereta sekarang berkembang ke mobil listrik," ujarnya kepada Bisnis, Rabu 11 Juli 2018.
Baca: Inilah Skema Keringanan Tax Holiday untuk Industri Mobil Listrik
Abraham mengklaim saat ini Pindad siap untuk memproduksi kendaraan listrik karena secara sumber daya manusia (SDM) dan peralatan telah siap. Pasalnya, Pindad telah menyiapkan mobil listrik sejak ditugaskanoleh Menteri BUMN kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan.
"Karena sebenarnya buat prototipe dan kesiapan SDM dan peralatan, sejak ada penugasan dari Pak Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN supaya Pindad mengembangkan kendaraan listrik," tambahnya.
Dia menjelaskan untuk mempercepat proyek mobil listrik, perseroan menggandeng Weichai Holding dengan ruang lingkup kerja sama pada bidang kendaraan listrik dan alat berat. Weichai-yang di Tanah Air dikenal melalui bus transjakarta-akan masuk untuk pengembangan bus listrik.
Abraham melanjutkan Pindad terus mengamati dari dekat perkembangan regulasi terkait mobil listrik. Jika regulasi telah lengkap, maka perseroan siap untuk memproduksi kendaraan listrik.
Baca: Kembangkan Generator Listrik, Pindad Kucurkan Investasi Rp 30 M
Dia menjelaskan sejauh ini pengembangan mobil listrik berada pada salah satu divisi perseroan. Ke depan, divisi ini akan diarahkan untuk menjadi salah satu anak usaha Pindad yang khusus pada pengembangan kendaraan listrik. “Sementara masih jalan di divisi elektrik, ke depan memang harus jadi satu anak usaha,” paparnya.
Pindad merupakan salah satu BUMN yang memiliki dua lini bisnis utama yakni produk militer dan industri. Untuk produk industri, perseroan memproduksi escavator, peralatan mesin pertanian, dan pembangunan instalasi rel.